The 27 Club: Ketika Legenda Musik Berhenti di Angka 27
- HP Music
- 8 Nov
- 4 menit membaca
“Now he’s gone and joined that stupid club.” — kata ibu Kurt Cobain ketika kabar kematian putranya muncul tahun 1994. Kalimat itu akhirnya melahirkan istilah yang sampai hari ini masih bikin dunia musik ngeri-ngeri kagum: The 27 Club.

Apa Itu “The 27 Club”?
Istilah The 27 Club merujuk pada sekelompok musisi legendaris yang meninggal di usia 27 tahun, sering kali secara tragis — overdosis, bunuh diri, atau kecelakaan.Fenomena ini bukan sekadar mitos. Menurut Encyclopaedia Britannica, angka 27 memang sering muncul dalam kisah kematian artis terkenal seperti Jimi Hendrix, Janis Joplin, Jim Morrison, Kurt Cobain, dan Amy Winehouse.Meski secara statistik usia 27 bukan “umur paling berbahaya”, angka itu kini melekat kuat dalam sejarah musik — sebagai simbol kejayaan yang padam terlalu cepat.
🔥 Para Anggota Legendaris “27 Club”
1. Brian Jones (The Rolling Stones)
Pendiri The Rolling Stones ini dikenal dengan eksperimen sound yang unik — dari sitar India sampai mellotron. Tapi hidupnya penuh konflik dan kecanduan.Ia ditemukan tewas tenggelam di kolam rumahnya di Sussex pada 3 Juli 1969, usia 27. Hasil otopsi menunjukkan adanya alkohol dan obat-obatan, tapi penyebab pastinya masih diperdebatkan.Beberapa fans menyebutnya sebagai “anggota pertama” The 27 Club modern.
2. Jimi Hendrix
Gitaris dengan riff paling gila dalam sejarah rock ini meninggal di London, 18 September 1970, usia 27.Penyebab kematian: asphyxia akibat muntah sendiri setelah mengonsumsi pil tidur dan anggur merah.Hendrix sempat menulis lagu “The Wind Cries Mary” dan “Voodoo Child” — yang kini dianggap doa perpisahan yang puitis banget.
3. Janis Joplin
Queen of Psychedelic Soul ini punya suara mentah dan energi yang liar di panggung.Dia ditemukan meninggal di kamar hotelnya di Los Angeles pada 4 Oktober 1970 akibat overdosis heroin, dengan kadar alkohol tinggi di tubuhnya.Rolling Stone menyebut Janis sebagai “ikon feminisme pertama dalam rock” — keras, bebas, tapi rapuh di balik spotlight.
4. Jim Morrison (The Doors)
Sang Lizard King meninggal di Paris, 3 Juli 1971.Versi resmi bilang gagal jantung, tapi banyak teori liar yang bilang Morrison meninggal karena overdosis dan disembunyikan untuk menjaga reputasi band.Dia penyair, pemberontak, dan simbol rock ’n’ roll yang penuh misteri.
5. Kurt Cobain (Nirvana)
Cobain ngebawa grunge dari Seattle ke seluruh dunia lewat Nevermind (1991).Pada 5 April 1994, dia ditemukan meninggal di rumahnya, tembakan di kepala — resmi dinyatakan bunuh diri.Catatan terakhirnya menulis: “It’s better to burn out than to fade away.”Kalimat itu jadi semacam epitaf buat seluruh generasi X yang kehilangan ikon mereka.
Suaranya tua, nyawanya muda, dan kariernya meledak lewat Back to Black (2006).Amy meninggal 23 Juli 2011 karena keracunan alkohol, dengan kadar 0.416% — lebih dari lima kali batas legal mengemudi di Inggris.Lagunya “Rehab” terasa ironis setelah tahu betapa kerasnya dia melawan kecanduan dan tekanan media.
Siapa Lagi yang Termasuk 27 Club?
Selain enam nama besar di atas, berikut beberapa musisi lain yang juga meninggal di usia 27:
Nama | Asal | Genre | Tahun Wafat | Penyebab |
AS | Delta Blues | 1938 | Diracun (diduga) | |
Alan Wilson (Canned Heat) | AS | Blues Rock | 1970 | Overdosis barbiturat |
Dave Alexander (The Stooges) | AS | Punk Proto | 1975 | Edema paru karena alkohol |
Pete de Freitas (Echo & the Bunnymen) | UK | Post-Punk | 1989 | Kecelakaan motor |
Mia Zapata (The Gits) | AS | Punk | 1993 | Dibunuh |
Richey Edwards (Manic Street Preachers) | UK | Rock Alternatif | 1995 | Hilang (diduga tewas) |
Jeremy Ward (The Mars Volta) | AS | Eksperimental | 2003 | Overdosis heroin |
Anton Yelchin (aktor & musisi) | Rusia-AS | Indie | 2016 | Kecelakaan mobil tragis |
Mitos, Tekanan, dan Realita Industri
Menurut riset BBC Culture, “kutukan” usia 27 lebih ke efek budaya — karena banyak bintang besar meninggal di umur yang sama, publik mengaitkannya dengan angka mistis.Tapi dari sisi psikologis, banyak musisi di usia itu udah mencapai puncak karier dengan tekanan besar, kecanduan, dan gangguan mental yang nggak tertangani.The Guardian bahkan menyebut fenomena ini sebagai mirror of fame — refleksi gelap dari dunia musik yang terlalu cepat membakar talenta.
Kenapa 27 Club Tetap Relevan?
Karena di balik semua mitos, kisah mereka bukan cuma tentang kematian — tapi juga tentang kreativitas yang terlalu besar buat dunia ini.Setiap kali gitar distorsi dibunyikan, setiap kali lagu grunge atau soul dinyanyikan, kita masih bisa ngerasain energi mereka.Seperti kata Jim Morrison: “No one here gets out alive.” Tapi lewat musik, mereka tetap hidup.
Buat Generasi Musik Sekarang
Fenomena The 27 Club bukan peringatan mistik — tapi alarm nyata tentang pentingnya kesehatan mental di dunia musik.Kalau lo musisi, penulis lagu, atau bahkan pendengar setia, inget: nggak ada lagu bagus yang sepadan dengan kehilangan diri sendiri.Support artis lo bukan cuma dengan streaming lagu mereka, tapi juga dengan kasih ruang buat mereka tetap manusia.
Referensi Lengkap:
CTA:💬 Lo percaya 27 itu angka kutukan, atau cuma kebetulan tragis? Drop pendapat lo di kolom komentar HPMusic.id — siapa tahu, kisah lo bisa jadi artikel lanjutan.
#27Club #SejarahMusik #KurtCobain #AmyWinehouse #JimiHendrix #RockHistory #MusicCulture #MentalHealthInMusic #HPMusic


























































Komentar