Strategi Marketing Musik di Era Digital
- HP Music
- 17 Sep
- 3 menit membaca
Strategi Marketing Musik di Era Digital: Biar Lagu Kamu Nggak Cuma Jadi Koleksi di Harddisk

Marketing musik itu ibarat senjata wajib buat musisi zaman sekarang. Mau kamu indie, bedroom producer, atau band yang baru rilis EP pertamaātanpa marketing yang oke, karya kamu bisa aja nyangkut di laptop doang.
Contohnya gampang: The Weeknd dulu bukan siapa-siapa. Tapi karena pinter main strategi digital, dia sekarang jadi superstar level dunia. Di sisi lain, ada juga Bethany Cosentino (Best Coast) yang sempet curhat di TikTok soal capeknya promosi digital, walau dia juga tetep dapat spotlight gede gara-gara jujur dan relate ke banyak orang.
Jadi intinya, marketing musik itu semacam pedang bermata dua. Capek? Iya. Worth it? Banget.
Nah, biar kamu nggak bingung, kita bakal bongkar strategi marketing musik paling efektif di 2024ā2025. Simpel, detail, dan bisa langsung kamu coba.
1. Kenali Audience Kamu, Jangan Asal Posting
Pernah lihat band Creeper? Mereka sempet bikin gimmick "menghilang" dari medsos, pura-pura jadi korban kasus misteri. Hasilnya? Album mereka debut di #1 chart rock UK. Kenapa berhasil? Karena mereka ngerti banget kalau fans-nya doyan hal-hal dramatis dan spooky.
š Jadi, sebelum promosi, coba tanyain ke diri sendiri:
Kenapa orang suka musik kamu? Karena liriknya jujur? Karena vibes lo-fi-nya? Karena seru buat moshpit?
Kalau band kamu buka konser, band besar mana yang cocok banget bareng kamu? Itu clue target market.
Warna apa yang bisa ngegambarin musik kamu? Bisa dipake buat branding visual.
2. Website & Blog Masih Penting (Jangan Full di Medsos Doang)
Emang kelihatannya old-school, tapi punya website pribadi itu penting banget. Anggep aja kayak rumah utama kamu di dunia digital.
Isi websitenya apa?
Info lengkap soal kamu (bio, foto, kontak)
Lagu terbaru + link streaming
Blog/cerita di balik lagu
Merchandise (kalau ada)
Dan yang paling penting: EPK (Electronic Press Kit). Ini yang nanti bakal kamu kirim ke media, label, atau promoter.
3. Gaspol di Sosial Media (Tapi Pinter Main Platform)
Tiap platform punya gaya mainnya:
TikTokĀ ā Mainin trend, bikin challenge, atau bahkan bikin versi sped-upĀ dari lagu kamu buat build hype.
InstagramĀ ā Manfaatin grid layout. Contoh: bikin countdown rilis single pakai 9 kotak feed jadi 1 gambar besar.
BlueSky / ThreadsĀ ā Masih fresh, belum terlalu rame kayak X/Twitter. Justru peluang buat tampil beda lebih besar.
Pro tip: Jangan cuma posting lagu. Posting keseharian, behind the scene, atau bahkan konten lucu juga penting biar fans merasa dekat.
4. Jangan Lupa Streaming Platform Promotion
Upload lagu ke Spotify/Apple Music/YouTube itu baru langkah pertama. Yang penting gimana caranya biar nongol di playlist orang.
Daftarin lagu kamu ke playlist editorial lewat Spotify for Artists.
Cari playlist kurator independen (via DM/email).
Manfaatin fitur kayak Creator MusicĀ di YouTubeālagu kamu bisa dipakai banyak kreator video.
ā ļø Hati-hati sama streaming fraudĀ (pakai bot/streaming farm). Selain berisiko dibanned, juga bikin reputasi jelek.
5. PR & Blogging Masih Relevan
Blog musik emang nggak segila era 2010-an, tapi tetap bisa bantu exposure. Kuncinya: EPK kamu harus niat.
Isinya apa aja?
Bio singkat & catchy
Link medsos & streaming
Review positif (kalau ada)
Press release rapi
Kalau males ribet, coba aja latihan bikin headline kayak wartawan. Misalnya: "Band Pop Punk Jogja Ini Rilis Single Baru Terinspirasi Drama Korea."
6. Email Marketing: Jangan Remehin Newsletter
Banyak musisi gede punya newsletter sendiri. Run The Jewels misalnya, mereka bikin email blast yang fun dan branded banget.
Tips biar newsletter kamu nggak basi:
Bikin segmented list (misal: fans lama vs fans baru).
Gunakan tools automation (biar rilis lagu langsung kirim email otomatis).
Kasih konten eksklusif (demo unreleased, kode diskon merch).
7. Kolaborasi = Jalan Pintas Paling Keren
Kolaborasi nggak harus selalu musik. Bisa juga sama brand, kreator, atau bahkan bisnis lokal.
Contoh: Band Better LoversĀ bikin kolaborasi kopi khusus buat show mereka. Walau fans nggak beli kopinya, hype-nya di sosmed lumayan gila.
š Tips buat kolaborasi:
Cari partner yang vibe-nya nyambung sama musik kamu.
Jangan mikirin besar-kecilnya brand. Yang penting kreatif dan standout.
Kesimpulan: Jangan Cuma Rilis, Tapi Rencanain
Marketing musik itu capek, iya. Tapi kalau kamu punya strategi jelasākenal audience, mainin sosmed, bikin EPK, bangun koneksiāhasilnya bisa nge-boost karier kamu jauh ke depan.
Intinya, jangan nunggu ālagu bagus bakal viral sendiri.ā Di era sekarang, lagu bagus + marketing jago = kombinasi maut.
So, siap gas? š


























































Komentar