Sebuah Mantra Buat Lo yang Ngerasa Dunia Ini Udah Diatur Biar Lo Gagal
- HP Music
- 3 hari yang lalu
- 3 menit membaca
Diperbarui: 2 hari yang lalu
“Gue Udah Coba Segalanya, Tapi Tetap Gagal. Apa Dunia Emang Gak Pernah Berniat Bikin Gue Menang?”

Gue pernah ngerasa… dunia ini bukan buat gue.
Bukan karena gue gak usaha. Tapi karena setiap kali gue lari, tanah di depan gue longsor duluan.Setiap kali gue mulai manjat, talinya patah.Dan setiap kali gue bilang, “kayaknya ini jalannya…” — jalan itu mendadak ditutup.
Lalu gue mulai mikir...Jangan-jangan bukan gue yang gagal. Tapi dunia emang didesain biar gue susah.
“Topeng aku apatis, bising dalam majelisTak diam? Kau diam! Ku dirasuki Tamar Jalis...”— Kidrose
Kadang kita terlihat diam, padahal dalam kepala... bising.Ada suara yang bilang, “Bangun. Lawan.”Tapi ada juga suara lain yang bilang, “Udahlah, lo gak akan pernah menang.”
Dan di tengah itu semua… kita pura-pura baik-baik aja.
Hidup Ini Game? Terlalu Rapi Buat Jadi Kebetulan
Lo pernah mikir kenapa semua orang kayak dipaksa ngikutin jalur yang sama?
Sekolah → kuliah → kerja → nikah → cicil rumah → tua → mati.Tapi gak pernah ada yang nanya: kenapa jalurnya harus kayak gitu? Siapa yang bikin?
Kenapa kita semua dikasih narasi yang sama?Kenapa yang punya akses ke “jawaban” cuma segelintir?
Dan kenapa… setiap kita mau ‘keluar jalur’, semua sistem mulai ngelawan?
“Dulu mata mereka temeh,But now heboh bila ku nak main…”— Kidrose
Waktu lo belum jadi apa-apa, lo diremehkan.Tapi giliran lo mulai ngerti permainan, dunia mulai panik.
Dunia Ini Punya Pemain Besar. Dan Kita? Cuma Figuran di Naskah Mereka
Kalau lo perhatiin, semua ini terlalu rapi buat jadi ‘alami’:
Harga pendidikan selangit?→ Biar ilmu cuma milik mereka.
Media penuh distraksi?→ Biar lo sibuk scroll, gak sempat mikir.
Sistem utang yang mengikat sampai tua?→ Biar lo kerja terus, tapi gak pernah bebas.
Lo pikir lo hidup buat cari makna?Padahal sistem pengen lo hidup buat ngelunasin utang.
“Pulang kau ke rimba kampung Pulang ke gaung guntung…”— Kidrose
Ada saatnya lo pengen balik.Ke titik nol.Ke diri lo yang dulu masih polos, sebelum dunia bilang lo harus begini, harus begitu.
Tapi tempat itu udah gak ada.Sekarang lo di sini — di sistem yang gak lo pilih, tapi lo dipaksa main di dalamnya.
Mungkin Kita Gak Gagal. Kita Cuma Lagi Main di Arena yang Bukan Milik Kita
Apa jadinya kalau selama ini… lo gak salah langkah,tapi lo cuma dikasih peta palsu?
Dikasih mimpi yang gak pernah ditujukan buat lo.Dikasih standar sukses yang dibikin biar lo ngerasa kecil.Dikasih jalan yang ujungnya cuma muter di tempat.
Dan ketika lo mulai sadar... lo diminta diam.
“Ku hafal banyak mukaSuka dan tak sukaPalsu dan penjilat ludah pun aku tak lupa”— Kidrose
Lo mulai kenal dunia yang sebenarnya.Dan itu nyakitin. Tapi itu juga awal dari kekuatan.
Sekarang Gini… Lo Mau Tetap Jadi Figuran, atau Mulai Jadi Penulis Cerita Lo Sendiri?
Lo bisa mulai sekarang. Gak perlu ngeganti dunia.Cukup mulai dari cara lo ngelihat dunia itu sendiri.
🧠 Ini bukan motivasi murahan. Ini realita yang perlu lo sadari:
Lo gak harus kaya buat bebas. Lo cuma butuh ngerti cara main uang.
Lo gak harus viral buat valid. Lo cuma butuh jujur sama diri sendiri.
Lo gak harus diakui semua orang. Lo cuma butuh percaya lo berhak hidup dengan versi lo.
Bikin game lo sendiri.Main di arena lo sendiri.Bawa luka lo, bawa trauma lo, bawa tangis lo — jadikan bahan bakar.
“I feel so... I feel so...I feel so bless.”— Kidrose
Bless bukan berarti sempurna.Kadang, itu berarti… lo masih hidup walau semesta kayak gak peduli.
Akhir Kata… Kalau Dunia Ini Settingan, Maka Nyalain Script Lo Sendiri
Lo bukan bodoh. Bukan malas. Bukan gak mampu.
Lo cuma lelah main di dunia yang gak pernah disiapkan buat lo menang.
Tapi sekarang lo tahu. Dan kalau lo udah tahu...
Saatnya lo jadi bug di sistem ini. Jadi error yang gak bisa mereka perbaiki.
Jadi api kecil yang bisa nyulut ribuan jiwa lainnya buat bangun dari ilusi ini.
Kalau lo baca ini dan merasa kayak dibacain isi hati lo sendiri,lo gak sendirian.
Ceritain pengalaman lo.Karena mungkin… suara lo adalah ‘mantra’ buat orang lain yang juga lagi tenggelam.
song reference:
Komentar