Panduan Membangun Home Studio Budget Terjangkau
- HP Music
- 1 hari yang lalu
- 3 menit membaca
Versi Pemula Tapi Serius!

Banyak orang mikir bikin home studio itu mahal, ribet, dan cuma bisa dilakukan kalau punya ruangan khusus. Padahal… nggak juga!
Dengan mindset yang tepat dan gear yang dipilih dengan cerdas, kamu bisa bangun home studio budget-friendly tapi tetap menghasilkan karya berkualitas profesional.
Artikel ini jadi panduan paling lengkap buat kamu yang ingin mulai rekaman, produksi musik, atau bikin konten suara—tanpa harus bangkrut.
1. Tentukan Kebutuhan Studio Kamu (Ini Kunci Hemat!)
Sebelum belanja apa pun, jawab dulu pertanyaan ini:
Kamu mau fokus ke rekaman vokal?
Atau mau bikin instrumental/beatmaking?
Atau butuh setup untuk mixing & mastering?
Atau mau semua tapi versi minimalis?
Semakin jelas kebutuhanmu, semakin sedikit gear yang harus dibeli.
Biar hemat: beli hanya yang benar-benar mendukung workflow.
2. Laptop atau Komputer yang Sudah Kamu Punya (Upgrade Pelan-Pelan Aja)
Kabar baik: kamu nggak butuh laptop 20 jutaan untuk mulai.
Yang penting:
Processor minimal i3/Ryzen 3
RAM minimal 8GB
SSD (wajib biar DAW nggak lemot)
Kalau device-mu pas-pasan, kamu tetap bisa kerja dengan:
Membatasi jumlah plugin
Freeze track
Bounce instrument ke audio
Mulai dulu dengan apa yang ada!
3. DAW Gratis = Tetap Bisa Hasil Pro!
Kalau budget mepet, pakai DAW gratis pun bisa banget menghasilkan kualitas bagus.
Rekomendasi DAW yang bisa didapat tanpa bayar:
Cakewalk by Bandlab (gratis tapi fitur lengkap)
Tracktion Waveform Free
Reaper (trial hampir tanpa batas)
Yang penting:Pilih DAW yang kamu nyaman, bukan yang paling keren.
4. Microphone Terjangkau yang Kualitasnya Bagus
Untuk pemula, kamu tidak perlu langsung beli mic mahal.
Mic Budget Recomended:
BM-800 (super murah, asal pakai audio interface)
Maono AU-A04 (USB, simple, kualitas oke)
Samson C01
Behringer C-1
Kalau ingin opsi USB plug & play, pilih Maono / Fifine.
Kalau ingin lebih profesional: mulai dari Lewitt LCT-240 atau AT2020.
5. Audio Interface Murah Tapi Andal
Kalau pakai condenser, kamu perlu audio interface.Rekomendasi budget:
Behringer UMC22
Maono AM200
EVO Start Recording Kit
Scarlett Solo (second-hand juga oke!)
Tip hemat:
Beli interface second-hand sangat aman selama kondisi terawat.
6. Headphone Studio Terjangkau
Gunakan headphone monitoring, bukan headphone bass-boosted.
Budget-friendly:
Samson SR850
Superlux HD681
Behringer HPS5000
Maono AU-MH601
Monitoring jernih, detail, dan tidak "bohongin" telinga.
7. Akustik Ruangan Paling Murah (Tapi Efektif!)
Tidak perlu panel-panel mahal di awal.Kamu bisa mulai dari:
Kasur busa di belakang mic
Selimut tebal sebagai gorden
Karpet tebal
Bikin "vocal booth" dari lemari pakaian
Budget 0–200 ribu sudah bisa mengurangi echo drastis!
Yang penting: minim pantulan suara.
8. MIDI Controller Itu Opsional
Kalau uang belum cukup, kamu tidak perlu beli dulu.
Gunakan:
Keyboard virtual di DAW
Notasi manual (piano roll)
Saat sudah siap upgrade:
Akai Mini MK3
Arturia MiniLab
Nektar SE49
9. Plugin Gratis yang Kualitasnya Studiable
Banyak plugin gratis yang kualitasnya super!
Free Essentials:
EQ: TDR Nova
Compressor: OTT (multiband), TDR Kotelnikov
Reverb: OrilRiver
Delay: Valhalla Supermassive
Saturator: Softube Saturation Knob
Gratis tapi bisa bersaing dengan plugin berbayar.
10. Aksesoris Murah Tapi Penting
Beberapa barang kecil ini sangat memengaruhi kualitas:
Pop Filter (20–50 ribu)
Stand Mic murah
Kabel XLR yang layak
USB Hub (kalau port laptop terbatas)
Total budget kecil, tapi manfaat besar.
Home Studio Murah Tetap Bisa Profesional
Kamu tidak butuh ratusan juta buat mulai bikin musik.Dengan gear sederhana tapi tepat, kamu sudah bisa menghasilkan karya yang layak diputar di platform besar.
Mulailah dari yang kamu punya, upgrade sedikit demi sedikit, dan fokus pada skill.
Studio mahal tidak akan menyelamatkan ide jelek.
Tapi ide bagus akan tetap bersinar bahkan di studio sederhana.


























































Komentar