Perbedaan Mixing dan Mastering untuk Musisi Baru
- HP Music
- 53 menit yang lalu
- 2 menit membaca

Perbedaan Mixing dan Mastering untuk Musisi Baru
Banyak musisi pemula kebingungan membedakan mixingĀ dan mastering.Padahal dua proses ini krusialĀ untuk membawa musikmu dari ādemo kamarā menjadi āsiap rilisā.
Bedanya?Mixing itu meracik, mastering itu memfinalisasi.Tapi tentu saja, penjelasannya jauh lebih dalam daripada itu.
Di artikel ini, kita kupas dengan gaya yang simpel, enak dibaca, tapi tetap teknis dan akurat.
1. Apa Itu Mixing? (Meracik Semua Elemen Lagu)
Mixing adalah proses menyatukan semua track audioĀ dalam sebuah lagu agar terdengar seimbang, jelas, dan musikal.
Kalau lagu itu makanan, mixing adalah proses masakāmengatur bumbu, panas, bahan, dan rasa.
Mixing meliputi:
Menyetel level volumeĀ setiap suara
Pan (mengatur posisi kiriākanan)
EQ (mengatur frekuensi agar tidak tabrakan)
Compressor (menjinakkan dinamika)
Reverb & delay (memberi ruang dan ambience)
Saturation & harmonics
Menghilangkan noise atau suara yang mengganggu
Tujuan mixing:
ā Semua elemen terdengar seimbang
ā Vokal jelas dan berada ādi depanā
ā Instrumen tidak saling tabrakan
ā Lagu nyaman dan enak didengar di headphone/studio
Mixing adalah tahap paling kreatifĀ dalam produksi audio.
2. Apa Itu Mastering? (Memfinalisasi Mix Agar Siap Rilis)
Kalau mixing itu memasak, maka mastering adalah plating & finishingĀ sebelum makanan dihidangkan ke meja pelanggan.
Mastering bertujuan memastikan hasil akhirĀ lagumu terdengar:
Konsisten
Bersih
Keras (loud)
Profesional
Siap streaming di platform seperti Spotify, YouTube, Apple Music
Dalam mastering, engineer melakukan:
Final EQ (perapian frekuensi global)
Multiband compression
Stereo imaging
Limiting (mengontrol loudness)
Menyesuaikan standar LUFS platform rilis
Menormalkan level antar lagu (kalau dalam album/EP)
Cek kualitas playback di berbagai device
T
ujuan mastering:
ā Lagu terdengar stabil dan solid
ā Suara tidak clipping/distorsi
ā Volume sesuai standar industri
ā Siap tayang di radio, TV, atau streaming
Mastering adalah tahap paling teknis, bukan kreatif.
3. Mixing = Microscope, Mastering = Telescope
Cara gampang memahaminya:
Mixing ā Fokus pada detail tiap track
Contohnya:
Vokal terlalu tajam
Snare kurang menonjol
Bass tabrakan dengan kick
Mastering ā Fokus pada keseluruhan lagunya
Contohnya:
Apakah lagunya terlalu bassy?
Apakah lagunya cukup keras?
Apakah seimbang dengan lagu-lagu lain?
Mixing itu inside the song.Mastering itu outside the song.
4. Gear & Software yang Dipakai di Mixing vs Mastering
Dalam Mixing biasanya dipakai:
EQ (FabFilter Pro-Q, Stock EQ)
Compressor
De-Esser
Reverb
Delay
Saturation
Auto-Tune / Melodyne
Multitrack editing tools
Dalam Mastering biasanya dipakai:
Linear-phase EQ
Multiband compressor
Clipper
Limiter (FabFilter L2, Waves L1, Ozone Maximizer)
Stereo Imaging
Metering (LUFS, RMS, True Peak)
DAW yang umum:
Mixing:Ā FL Studio, Ableton, Logic, Studio One
Mastering:Ā Studio One, Wavelab, Ozone Suite, Reaper
5. Kapan Mixing Dimulai dan Kapan Mastering Dimulai?
ā Mixing dimulaiĀ setelah proses rekaman selesai
ā Mastering dimulaiĀ setelah mixing benar-benar final (mixdown)
File yang dikirim untuk mastering biasanya:
WAV 24bit/48kHz ā tanpa limiter di master buss
Mastering tidak bisa memperbaiki mix yang buruk.Mixing tidak bisa menggantikan mastering.
Dua-duanya harus berjalan berurutan, bukan saling tumpang-tindih.
6. Perbedaan Mixing vs Mastering Dalam Satu Kalimat
Mixing:Ā membuat tiap instrumen terdengar bagus dan seimbang.
Mastering:Ā membuat keseluruhan lagu terdengar profesional dan siap rilis.
Mixing dan mastering adalah dua tahap produksi musik yang berbeda, tapi sama-sama penting.
Mixing adalah seni.
Mastering adalah sains.
Kalau kamu mau lagumu terdengar seperti lagu-lagu di playlist besar Spotify, kamu butuh keduanya.
Dan kabar baiknya:
Kamu bisa belajar mulai dari sekarang, bahkan hanya dengan home studio sederhana.


























































Komentar