Beat Licensing 101 Pemasukan Anak Musik
- HP Music
- 29 Okt
- 3 menit membaca
Beat Licensing 101 : Panduan Anak Musik Biar Nggak Bingung Hak Cipta

Jadi Producer Atau Rapper Eh Tau Tau Jadi Songwriter
Bayangin kamu baru aja bikin beat, upload ke BeatStars atau Airbit, terus ada rapper yang langsung check out beat lo. Atau kebalikannya, lo sebagai rapper nemu beat manis, bayar lisensi, bikin lagu tiga verse plus satu hook. Nah… surprise! Lo berdua bukan cuma producer dan artist, tapi resmi juga dianggap songwriter.
Lho kok bisa?Iya, karena setiap kali ada beat dipakai jadi lagu, langsung lahir dua hak cipta baru:
Sound Recording alias master rekaman.
Composition alias lagu itu sendiri (melodi, chord, lirik, hook).
Dan dari sinilah dunia ribet hak cipta musik dimulai. Jangan takut dulu—kita bedah pelan pelan biar lebih masuk akal buat anak musik.
Musik Itu Bisnis Hak Cipta
Industri musik tuh intinya tentang copyright alias hak cipta. Begitu karya lo direkam, entah itu di CD, mp3, atau ditulis di kertas, otomatis dilindungi undang-undang.
Nah dalam musik, sekali lo bikin lagu + rekaman, otomatis lahir dua “aset”:
Master (Sound Recording): hasil rekaman yang bisa diputar di Spotify, radio, YouTube, dll. Duitnya mengalir ke artist, label, atau distributor.
Composition (Lagu): notasi, chord, lirik, melodi. Duitnya mengalir ke penulis lagu, komposer, dan publisher.
Contoh gampangnya: lagu “White Christmas” ciptaan Irving Berlin. Udah ada puluhan ribu versi rekaman oleh berbagai penyanyi, tapi lagunya cuma satu. Jadi, setiap versi diputar, duitnya tetap balik ke Irving Berlin lewat publisher-nya.
Beat Licensing Itu Apa Sih
Oke, balik ke beat. Producer itu nggak pernah jual beat, yang dijual adalah lisensi beat. Jadi beat lo tetap milik lo, tapi lo kasih “hak pakai” ke artist dengan aturan tertentu.
Jenisnya ada dua:
1. Non-Exclusive
Harga murah (30–150 USD).
Ada batasan (misalnya maksimal sekian stream, sekian download).
Ada masa berlaku (harus renew kalau lewat).
Beat yang sama bisa dipakai banyak artist.
Cocok buat artist indie atau yang baru mulai.
2. Exclusive
Harga mahal (300–1000 USD ke atas).
Nggak ada batasan pemakaian.
Nggak ada expired date.
Begitu dijual, beat itu eksklusif buat satu artist aja.
Biasanya dipakai musisi dengan budget lebih atau udah ada label backing.
Tapi ingat: bahkan kalau lo jual exclusive license, hak cipta komposisi tetap punya lo. Jadi lo masih punya nama di lagu itu sebagai songwriter.
Producer Juga Songwriter Artist Juga Songwriter
Begitu beat dipakai jadi lagu baru, dua hak cipta lahir:
Sound Recording → duitnya ke artist.
Composition → duitnya ke songwriter (dan publisher).
Nah, di model beat licensing, producer otomatis dianggap songwriter karena beat lo jadi bagian fundamental dari komposisi. Sedangkan artist juga jadi songwriter karena nambahin lirik, melodi, hook.
Jadi dua-duanya dapat jatah di publishing royalties.
Kenapa Ribet Banget Urusan Royalties
Ya karena ada banyak jenis royalti:
Master Royalties → dari rekaman, biasanya buat artist & label.
Publishing Royalties → dari lagu, buat songwriter & publisher.
Mechanical, Performance, Neighboring Rights → lapisannya banyak banget, tapi intinya tiap pemakaian musik = ada duitnya, cuma salurannya beda-beda.
Platform kayak BeatStars atau Airbit biasanya udah sediain template kontrak: Basic, Premium, Unlimited, Exclusive. Tapi lo tetep harus baca detailnya, jangan asal klik accept.
Intinya Buat Anak Musik
Producer = jangan takut kasih lisensi, tapi paham hak lo sebagai songwriter.
Artist = jangan pikir udah bayar beat terus lo 100% punya semuanya. Lo share hak sama producer.
Dua-duanya = ngerti bedanya master sama composition, biar nggak kejebak kontrak.
Beat licensing udah bikin industri musik makin terbuka—lo bisa bikin karya, jual, atau beli beat dari kamar kos. Tapi jangan lupa: musik itu seni, sekaligus bisnis. Kalau ngerti mainannya, lo bisa dapet duit sah sambil tetep berkarya.
Closing line untuk vibe anak musik:
Jadi lain kali lo denger ada temen bilang “gue baru beli beat di BeatStars,” kasih tau—“Bro, lo bukan cuma artist sekarang, lo juga songwriter. Jangan lupa daftarin publishing rights lo, biar duitnya nggak nyasar.”


























































Komentar