10 Kesalahan Fatal Musisi Indie Saat Rilis Lagu
- HP Music
- 2 hari yang lalu
- 3 menit membaca
Banyak musisi indie punya karya bagus, tapi sayangnya tenggelam di antara ribuan lagu yang rilis setiap hari.

Masalahnya bukan cuma di kualitas musik, tapi di cara merilisnya. Rilis lagu tanpa strategi ibarat lempar batu ke laut—nggak ada yang tahu dan nggak ada yang peduli.
Artikel ini bakal bongkar 10 kesalahan fatal yang sering dilakukan musisi indie saat rilis lagu, plus tips praktis biar lagumu nggak cuma jadi koleksi pribadi di hard drive.
1. Ngerilis Lagu Tanpa Rencana
Banyak musisi indie yang terlalu semangat upload lagu tanpa mikir strategi. Akibatnya? Lagu cuma lewat di timeline orang tanpa meninggalkan jejak.📌 Arah & Contoh:
Buat timeline promosi minimal 1 bulan sebelum rilis.
Contoh: Minggu 1 → teaser lirik di IG Story, Minggu 2 → behind-the-scenes di TikTok, Minggu 3 → pre-save link, Minggu 4 → rilis resmi.
Tentukan target audiens, misal “anak SMA yang suka pop ballad” biar konten promosi lebih tepat sasaran.
2. Artwork Asal-asalan
Cover lagu itu ibarat “thumbnail” musik kamu. Kalau jelek atau random, orang nggak akan klik.📌 Arah & Contoh:
Gunakan warna dan konsep yang sesuai genre.
Kalau lagu mellow, hindari warna neon yang terlalu ramai.
Contoh: Lagu akustik? Foto kamu di taman dengan tone warm. Lagu EDM? Ilustrasi neon futuristik.
3. Tidak Mendaftarkan Lagu ke Digital Distributor
Kalau cuma upload di YouTube, potensi jutaan pendengar di Spotify, Apple Music, atau Joox hilang.📌 Arah & Contoh:
Gunakan layanan seperti DistroKid, TuneCore, atau rilis lewat label indie yang sudah punya akses distributor resmi.
Pastikan format file WAV/FLAC, minimal 16-bit, dan metadata lengkap.
4. Tidak Memanfaatkan Pre-save & Pre-order
Pre-save itu kayak “booking” pendengar sebelum lagu keluar.📌 Arah & Contoh:
Gunakan platform seperti Feature.fm atau Hypeddit untuk bikin pre-save link.
Contoh: Pasang link di bio Instagram + bikin story countdown rilis.
5. Nggak Punya Press Release
Media, blogger, dan playlist curator nggak akan tahu cerita lagumu kalau nggak ada press release.📌 Arah & Contoh:
Buat press release 1 halaman berisi: judul lagu, cerita di baliknya, foto resmi, dan link preview.
Kirim ke media musik atau blog komunitas seperti HPMusic, Pop Hari Ini, atau Mojok.
6. Tidak Gunakan Video Pendukung
Audio tanpa visual bikin promosi terasa hambar.📌 Arah & Contoh:
Bikin lyric video, teaser 15 detik, atau cuplikan rekaman studio.
Contoh: Upload video “first reaction” teman kamu saat dengar lagumu untuk pertama kali.
7. Rilis di Waktu yang Salah
Kalau rilis pas Taylor Swift drop album, siap-siap tenggelam.📌 Arah & Contoh:
Cari tanggal rilis dengan kompetisi rendah.
Gunakan tools seperti Chartmetric atau pantau jadwal rilis di media musik.
8. Nggak Bangun Hype Sebelum Rilis
Posting “Lagu baru keluar besok” itu basi.📌 Arah & Contoh:
Lakukan kampanye 2–3 minggu sebelumnya.
Contoh: Bikin challenge TikTok dengan potongan chorus sebelum rilis.
9. Tidak Analisa Data
Kalau cuma upload terus lupa, kamu nggak akan berkembang.📌 Arah & Contoh:
Cek Spotify for Artists untuk tahu kota mana yang paling banyak streaming lagumu.
Contoh: Kalau ternyata pendengar terbanyak di Surabaya, bikin konten yang lebih relate sama orang sana.
10. Nggak Kolaborasi
Kerja sendirian itu berat, jangkauan terbatas.📌 Arah & Contoh:
Kolaborasi sama musisi lain, DJ, atau content creator.
Contoh: Duet akustik dengan penyanyi lokal lalu upload di kedua channel kalian.
💡 Kesimpulan:Merilis lagu indie itu nggak cukup modal lagu bagus. Strategi adalah senjatamu.🎯 Hindari kesalahan ini, rilis lagu kamu bareng kami.👉 Hubungi HPMusic Sekarang untuk mulai perjalanan musikmu.
Komentar